CHARACTER BUILDING BERBASIS AGAMA


Melihat tingkah kawula muda dewasa ini dirasa miris sekali. Seperti tawuran, kasus penyimpangan seksual, married by accident, aksi pornografi, kasus narkoba, plagiarisme dalam ujian, dan sejenisnya menjadi bukti kemunduran  moral remaja saat ini. Hal ini menjadikan tanda tanya besar akan fungsi pendidikan dinegara kita.
Kemampuan para anak indonesia dalam olympiade sains internasional yang kerap dinobatkan sebagai pemborong medali dapat dijadikan bukti bahwa pendidikan di Indonesia saat ini sedang berkembang mengikuti perkembangn yang ada. Tapi sungguh ironi jika hal ini disandingkan dengan moral yang sekarang ada. Karena pada kenyataannya moral remaja sedang mengalami kemunduran atau dalam istilah lainnya disebut sebagai dekadensi moral.
Sekarang-sekarang ini pemerintah sedang menggalakkan program pendidikan karakter yang merupakan jawaban dari dekadensi moral yang kini sedang marak dikalangan remaja. Program ini diharap dapat memberi kontributor yang besar bagi perubahan moral remaja saat ini kearah yang lebih baik.
 Pengertian karakter disini banyak dikaitkan dengan pengertian budi pekerti, akhlak mulia, moral, dan bahkan dengan kecerdasan ganda (multiple intelligence). Itulah sebabnya, ada yang menyebutkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti atau akhlak mulia PLUS.
Dalam kaitannya pendidikan agama juga berperan penting dalam pembentukan moral karena didalamnya diajarkan berbagai tingkah laku atau akhak yang baik dalam bergaul terhadap sesama atau lebih dikenal sebagai akhlakul karimah. Akhlak itu sendiri sangat berperan penting dalam  pembentukan moral. Hal ini dapat dilihat bagaimana akhlak seseorang maka kita sedikit dapat menyimpulkan bagaimana pendidikan agama yang ia terima. Tapi tidak hanya dari segi pendidikan agama tapi dari lingkunagn juga yang sebenarnya punya andil yang sangat besar. Dan untuk menghindari dampak-dampak yang tidak diinginkan maka disinilah peran pendidikan agama sangat diperlukan.
Dalam pendidikan karakter yang sekarang mulai diaplikasikan dalam sistem tatanan pendidikan didapatkan adanya 10 pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:
  1.       Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
  2.       Kemandirian dan tanggung jawab
  3.       Kejujuran/amanah, diplomatis
  4.       Hormat dan santun
  5.       Dermawan, suka tolong-menolong 
  6.       Gotong-royong dan/bekerjasama
  7.       Percaya diri dan pekerla keras
  8.       Kepemimpinan dan keadilan
  9.       Baik dan rendah hati
  10.       Karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan
Dari 10 nilai-nilai ini dapat dilihat kesamaan dan kesinambungan antara pendidikan karakter dengan pendidikan agama. Hal ini ditunjukkan dari unsur agama yang masuk dalam nilai-nilai luhur universal tersebut. Jadi betapa pentingnya pendidikan agama dalam membangun moral bangsa.
Hal yang penting dari agama yang perlu mendapat sorotan lebih tajam adalah masalah akhlak. Akhlak dipandang penting karena dari sini seorang akan menunjukkan karakternya masing-masing. Dan agama adalah sebagai penunjuk membawa karakter yang baik.
Saking pentingnya pendidikan agama terutama  tentang moral, rasul kita Muhammad diutus sebagai penyempurna akhlak. Disini penyempurnaan akhlak diartikan sebagai petunjuk atas akhlak masyarakat arab yang dulu dikenal sebagai bangsa yang tak berakhlak menjadi bangsa yang berubah menjadi berakhlak. Dari sini sedikit diperoleh gambaran tentang pentingnya akhak bagi sebuah kaum atau bangsa.
Karena melihat pentingnya agama sebagai pembentuk moral generasi muda maka pendidikan agama perlu untuk diajarkan. Tidak hanya sebagai pelajaran pendidikan agama islam tetapi juga harus diaplikasikan. Dan semua inti dari pendidikan karakter yang kini mulai digalakkan adalah penanaman agama yang kuat bagi generasi muda terutama remaja untuk menghadapi tantangan zaman selanjutnya. Agar kedepannya generasi tidak akan mudah terombang ambing oleh perubahan zaman.Agama yang kuat bisa dijadikan pegangan hidup untuk kedepannya.
Penanaman agama tidak hanya dilakukan saat sudah menginjak remaja, tetapi alangkan lebih baik diterapkan mulai dari dini. Dapat dimulai dari rumah sebagai unit terkecil, sekolah sebagai lanjutannya dan yang tak kalah penting adalah penataan remaja dalam masyarakat. Karena disini pengaruh dari segala arah mudah masuk tanpa mendapat filter terbelih dahulu.
Yang berperan penting dalam penanaman moral ini tidak hanya dari pihak sekolah yang nyata-nyata sebagai pendidik, tapi ini menjdi pr bagi segala lapisan masyarakat. Terutama pemerintah dan masyarakat dan tak ketinggalan dari pihak keluarga.
Penanaman moral ini ditujukan untuk perbaikan moral bagi generasi yang akan datang. Sehingga pada generasi yang akan datang dapat tercetak generasi yang cakap dalam imtaq dan ipteknya. Dan generasi yang seperti inlh yang sekarang diharapkan dalam menghadpi globalisasi yang makin merusak tatanan budaya timur.
Semakn baik agama yang ia dapatkan dan dalam aplikasinya juga baik maka negara kita dalam masa mendatang akan terbebas dari praktek korupsi,kolusi dan nepotisme atau yang lebih dikenal dengan istilah kkn yang sudah marak dalam tubuh pmerintahan.
sumber (http://samsonsanddalaila.blogspot.com/2012/09/character-building-berbasis-pendidikan.html)


Tidak ada komentar: